SELAMAT MENJALANKAN IBADAH DI BULAN RAMADHAN 1431 H.

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH DI BULAN RAMADHAN 1431 H.

PETA

PETA
Pulau Kundur

Kamis, 19 Agustus 2010

SANI LAMAR HUZRIN HOOD


PDF Cetak E-mail
Masuk Tim Ekonomi Percepatan FTZ
Begitu dilantik jadi Gubernur Kepulauan Riau (Gubkepri), hari ini, Kamis (19/8), HM Sani akan langsung membentuk tim ekonomi. Tujuannya, untuk mempercepat peningkatan ekonomi dan investasi di Kepri. Anggota tim ini diambil dari semua unsur. Satu nama yang sudah pasti ”dilamar” Sani adalah Huzrin Hood. Sani mengaku, Huzrin nantinya diplot pada tim sosial kesejahteraan rakyat.  ”Saya juga memberdayakan mantan menteri. Beliau juga dikenal ekonom nasional. Saya telah menerima laporan kesediaan yang bersangkutan,’’ kata Sani, kemarin.

Selain nama Huzrin dan mantan menteri di era Suharto, Sani belum mau membuka siapa saja penghuni tim ekonomi Kepri itu nantinya. ”Anggota tim ekonomi antara lain unsur organisasi pengusaha, tokoh masyarakat, dan sebagainya. Tugas mereka memberi masukan pada kepala daerah, terkait upaya pengembangan ekonomi dan investasi. Dua atau tiga bulan sekali, kita akan bertemu,” kata HM Sani, (17/9).

Dalam tugasnya, kata Sani, tim ekonomi itu diberi kesempatan luas memberi masukan pada Gukperi. Masukan itu, selanjutnya akan direalisasikan oleh SKPD mau pun instruksi langsung. ”Tiap saat, saya bisa panggil SKPD. You lakukan program ini. You lakukan program itu. Program yang you buat harus mengacu kepentingan ekonomi masyarakat. Yang bertentangan, akan dipertimbangkan,” kata Sani, mencontohkan perintah kepada kepala SKPD nantinya.

Ditanya Free Trade Zone (FTZ) Batam, Bintan dan Karimun (BBK), Sani optimis akan berkembang luas. Hanya saja Sani mengaku hingga kini, perkembangan  FTZ belum sesuai harapan bersama.  ”Tugas tim ekonomi yang akan memikirkan FTZ itu. Mereka harus beri masukan ke saya. Kita tunggu gebrakan tim ini,’’ katanya.

Menurut Sani, ia dan wakilnya, Soerya Respationo sudah komitmen menjalankan FTZ  sebaik mungkin. Komitmen ini sangat diperlukan oleh para pengusaha mengingat jabatan Ketua Dewan Kawasan (DK) dipegang Gubernur Kepri. ”FTZ harus jalan. Apa yang menjadi kendala, saya yakin bersama-sama dengan semua elemen akan kita kerjakan (perbaiki) bersama-sama,” tuturnya.

Sedangkan untuk infrastruktur pendukung FTZ seperti listrik dan air akan dimasukkannya dalam program kerja jangka pendek. ”Sekali lagi, perbaikan listrik dan air bersih ini juga salah satunya untuk mendukung FTZ. Selain juga untuk merespon keluhan masyarakat,’’ tegas Sani.

Selama ini, Sani menambahkan pelaksanaan FTZ kerap terbentur dengan berbagai prosedur yang cukup rumit serta kurangnya sarana infrastruktur. Akibatnya, semangat menarik investasi masuk ke wilayah Kepri mengalami sedikit ganjalan. Jika tidak segera dicarikan jalan keluarnya, FTZ BBK akan semakin jauh tertinggal dengan kawasan sejenis seperti, Iskandar Development Region di Malaysia.

Huzrin Hood yang dikonfirmasi tadi malam mengaku, dirinya belum menerima permintaan Sani untuk duduk di tim ekonomi. ”Saya belum terima suratnya. ”Banyak figur yang layak untuk tim ekonomi itu,” ujarnya. Ditanya kesiapannya jika diminta Sani, Hozrin mengaku siap. ”Tidak harus Sani, siapa pun gubernurnya kalau untuk kemajuan masayarakt Kepri saya siap memberikan saran,” ujarnya lewat ponselnya. (zek/atm)

Selasa, 17 Agustus 2010

Pemprov Kepri Proyeksikan Pulau Kundur, Kawasan FTZ

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau memproyeksikan Pulau Kundur sebagai kawasan perdagangan bebas atau free trade zone (FTZ). Namun, pengakuan menjadi FTZ harus memperoleh persetujuan dari pemerintah pusat.

"Kalau memang pusat menyetujui adanya perluasan kawasan FTZ, maka Pulau Kundur merupakan salah satu pulau yang akan kami proyeksikan untuk itu," kata Bupati Karimun, Nurdin Basirun di Tanjung Balai Karimun (TBK), Jumat (16/10).

Menurut dia, perluasan tersebut tentu lebih dulu direalisasikan bagi seluruh wilayah Pulau Karimun Besar, yang saat ini belum diberlakukan secara penuh. Area perdagangan bebas di Karimun Besar saat ini, baru mencakup wilayah Kecamatan Tebing dan Meral, dan tidak termasuk pusat kota Tanjung Balai Karimun.

"Pusat tentu tidak serta merta mengabulkannya jika kawasan FTZ yang ada saat ini, belum memperlihatkan perkembangan yang memuaskan," ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya akan bekerja keras untuk menumbuhkan kepercayaan pemerintah pusat bahwa FTZ di Karimun, dapat berjalan dengan berhasil. "Kepercayaan itu semakin besar jika kawasan FTZ benar-benar dipergunakan untuk industri sesuai aturan," tambahnya.

Dia mengaku investor semakin banyak menanamkan modalnya di kawasan itu, sehingga menjadi modal besar dalam meraih kepercayaan pemerintah pusat, sehingga akan menjadi pertimbangan perlunya ada perluasan ke pulau-pulau lain.

Situasi daerah yang kondusif bagi iklim investasi juga menjadi prioritas guna menumbuhkan kepercayaan investor maupun pemerintah pusat. "Ketika kita belum ditunjang sarana infrastruktur yang memadai, investor sudah berdatangan. Apalagi, jika sudah sempurna," tuturnya.

Gubernur Kepri Ismeth Abdullah sebelumnya mengisyaratkan kemungkinan diperluasnya status FTZ, mengingat semakin banyak investor yang tidak mungkin ditampung pada luas kawasan yang terbatas. "Undang-undang sangat memungkinkan untuk itu, tetapi pemerintah pusat tentu akan mengevaluasi lebih dulu terhadap kawasan FTZ saat ini," katanya

PILKADA KARIMUN

BALON BUPATI YANG MELAMAR KE PDIP 
"Wajib  Sertakan Seribu Fotokopi KTP Pendukung" 

Bakal calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati yang mengikuti penjaringan melalui Partai Demokasi Indonesia Perjuangan (PDIP), tampaknya harus bekerja keras. Pasalnya, PDIP tidak sekedar membuka pendaftaran untuk penjaringan, juga setiap balon  yang mendaftar wajib menyertakan seribu lembar fotokopi identitas pendukung.  "Identitas atau KTP ini, harus disertakan saat mengambilkan formulir dalam bantuk fotokopi. Tentunya, KTP itu benar-benar warga Karimun," jelas Ketua DPC PDI Perjuangan karimun Rasno.
Meskipun terkesan berat, rasno berkeyakinan masing-masing balon yang mendaftar mampu memenuhinya. "saya yakin, balon Bupati dan Wakil Bupati yang akan melamar mampu mengumpulkan fotokopi warga karimun sebanyak seribu lambar. Artinya, dukungan dari masyarakat Karimun  terhadap mereka tentunya ada. Sehingga, kita di PDIP  menetapkan salah satu syarat itu," jelasnya

Ditambahkan Rasno, batas terakhir pengambilan formulir ke sekretariat PDIP tinggal tiga hari lagi. Formulir yang sudah diisi harus melampirkan KTP dari pendukungnya.
"Kita minta balon mambawa bukti seribu lembar KTP, tidak lain untuk mengetahui keseriusan dan eksistensinya dimasyarkat," paparnya (Sumber Batam Pos)

Senin, 16 Agustus 2010

Listrik di Kundur Padam Saat Tarawih

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi393zfACde8KtlL7VFXmyYB4hQNijBIO9WQ6RrmFYImrpL30AV5OJpiTlbsnczAstXNPGDbj3VN-j9GfLCkFmvnsyWpQPLU-kLvOaOgPN7LRWdxX0WfRUOFxAi6rRPYnc3JXGXlQcFd2Kr/s748/pantai+lubuk.jpgKarimun, Kepri (ANTARA News) - Aliran listrik mulai dari Desa Sawang Selatan hingga Desa Kundur, Kecamatan Kundur Barat, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau padam mendadak saat warga sedang menunaikan shalat tarawih berjamaah, Minggu malam.

``Aliran listrik tidak hanya padam di Desa Kundur, tapi juga padam di desa-desa lain di kecamatan itu hingga Desa Sawang Selatan,`` kata tokoh masyarakat Desa Kundur Raja Zuriantias melalui sambungan telepon Minggu malam.

`Kami sangat menyayangkan pemadaman mendadak itu karena mengganggu kekhusyukan warga yang sedang menunaikan ibadah shalat tarawih berjamaah,`` kata dia.

Mantan anggota DPRD Karimun itu mengatakan hingga pukul 22.00 WIB listrik di desanya belum menyala sehingga suasana pemukiman penduduk di desa-desa itu gelap gulita.

``Kami terpaksa menggunakan pelita,`` katanya.

Ia juga mengatakan, aliran listrik di desa-desa Kecamatan Kundur juga padam pada Minggu pukul 04.00 WIB saat warga sedang sahur dan menunaikan shalat subuh. Listrik baru menyala pukul 07.00 WIB.

``Kami belum tahu bagaimana kondisi di Tanjung Batu, apakah ikut padam atau tidak,`` ucapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pemadaman mendadak oleh PLN sangat disesalkan warga karena sebelumnya menyatakan tidak akan ada pemadaman selama Ramadhan.

``Harusnya ada pemberitahuan dari PLN, karena pemadaman tidak hanya sekali agar warga menyiapkan lampu pelita atau lampu baterai isi ulang,`` ucapnya.

Selain mengganggu kegiatan ibadah warga, pemadaman mendadak juga mempengaruhi aktivitas sehari-hari, terutama persiapan warga untuk sahur.

``Ibu-ibu mengeluhkan kegelapan saat memasak,`` katanya (ANT028/K004)

Minggu, 15 Agustus 2010

Pemekaran Kecamatan di Kabupaten Karimun

Pemerintah Kabupaten Karimun memiliki (9) sembilan Kecamatan, Empat dari sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Karimun bakal dimekarkan. Empat kecamatan yang dimekarkan itu masing-masing, Kecamatan Meral, Kundur Utara, Moro, dan Kundur. Jika terealisasi, secara keseluruhan Kabupaten Karimun bakal memiliki 13 kecamatan.   ”Pemerintah Kabupaten Karimun sudah mulai melakukan studi kelayakan untuk pemekaran kecamatan ini,” ungkap Wakil Bupati Karimun H. Aunur Rafiq, kemarin (2/6).

Untuk Kundur Utara akan dipecah menjadi dua kecamatan. Selain Kundur Utara juga ditambah Kecamatan Pulau Belat. Sedangkan Kecamatan Meral akan dimekarkan lagi menjadi Kecamatan Pangke. Begitu pula untuk Kecamatan Moro dibagi menjadi dua kecamatan, yakni Moro dan Keban.   ”Semuanya ini masih dalam tahap pengkajian oleh tim dari Bagian Pemerintahan. Jika terealisasi, maka akan diteruskan ke DPRD,” ungkap Wakil Bupati Karimun H. Aunur Rafiq, M. Si.

Secara terpisah, Kabag Pemerintahan Setkab Karimun Tejaria. S.Sos menyebutkan, studi kelayakan yang dilakukan pihaknya untuk melakukan pemekaran kecamatan mulai dari sisi geografis, jumlah penduduk sampai penentuan kelayakan letak ibu kota kecamatan. ”Kita baru tahap turun ke lapangan melakukan studi, sehingga usulan resmi ke dewan untuk pemekaran kecamatan ini masih di tangan tim. Setelah itu, hasil studi ini akan kita sampaikan ke pimpinan untuk mempelajarinya lebih lanjut. Hanya saja, untuk wilayah Pongkar apakah nantinya akan masuk ke dalam kecamatan pemekaran atau tidak belum dapat dipastikan,’’ terangnya.

Hanya saja, tambah Teja sapaannya, kecil kemungkinan Pongkar akan berubah masuk ke dalam kecamatan pemekaran. Karena, di dalam peta nasional, daerah Pongkar yang berada di Kecamatan Tebing dan salah satu daerahnya masuk dalam jajaran pulau terluar yang jadi perhatian pemerintah pusat. Yakni, Pulau Takong Yu yang berbatasan dengan Malaysia.

Untuk pemekaran Kecamatan Kundur, Bagian Pemerintahan Setkab Karimun sudah menggelar sosialisasi ke masyarakat, Rabu (2/6) di Balai Srigading. Secara geografis, Tejaria menyampaikan, pemekaran kecamatan minimal harus memiliki 10 desa dan jumlah penduduk 7.500 jiwa.  Namun jika melihat secara ril, Kelurahan Alai belum memenuhi syarat untuk dimekarkan menjadi kecamatan. Namun melihat pulau-pulau terluar yang membutuhkan sarana pelayanan, maka perlu dipertimbangkan.

Sabtu, 14 Agustus 2010

 SEJARAH PERJUANGAN TANJUNG BATU

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Tanjungbatu Kota merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau. Tanjungbatu Kota adalah Ibu Kota dari Kecamatan Kundur, yang merupakan salah satu Kecamatan tertua di Kabupaten Karimun. Tanjungbatu Kota selain merupakan daerah kaya akan sumber Daya Alam yang dijadikan komoditi terbesar di Kabupaten Karimun, selain itu pula menyimpan situs sejarah unik yang jika kiita kaji lebih mendalam, akan terasa sangat menarik.

Hal yang sangat miris dirasakan adalah, kecendrungan masyarakat untuk memahami sejarah daerahnya sndiri sudah sangat menurun. Bahkan masyarakat sendiri kurang mengetahui bahkan terkesan acuh terhadap sejarah perjuangan daerahnya sendiri. Hal ini tentu saja sangat disayangkan, mengingat tanpa berkaca pada sejarah, maka hidup kita akan terasa sangat suram dan tidak mempunyai pandangan untuk masa depan.

The Founding Father bangsa Indonesia (Ir. Soekarno) pernah menegaskan istilah Jas Merah yaitu jangan pernah melupakan sejarah. Istilah ini ditegaskan oleh Beliau sebagai pandangan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah, bangsa yang mau belajar dari sejarah. Islam juga dahulunya merupakan sebuah Imperium besar tak terkalahkan yang mampu menguasai dunia selama 13 abad. Dan untuk membangkitkan kegemilangan itu kembali, diperlukan sejarah sebagai bahan pembelajaran, agar umat masa kini dan akan datang tidak mengulangi kesalahan para pendahulu.

Kembali kepada Tanjungbatu Kota, salah satu wilayah di Kabupaten Karimun dan merupakan Ibu Kota Kecamatan Kundur. Kota ini menyimpan banyak cerita masa lalu yang sangat bagus untuk dikaji. Namun sayang, karena banyak penduduk asli yang telah lama bermukim di wilayah Tanjungbatu sendiri yang tidak mengetahui sejarah daerahnya, terutama sejarah perjuangan masyarakat Tanjungbatu.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka Kami berniat untuk menyusun sebuah Makalah yang berjudul : “Sejarah Wilayah Tanjungbatu Kota, Kec. Kundur Kab Karimun, Prov. Kepulauan Riau”.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah Kami kemukakan, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam Makalah ini adalah : Bagaimana sejarah Tanjungbatu Kota ?

3. Tujuan Penyusunan Makalah

Tujuan penyusunan Makalah ini adalah :
? Untuk melengkapi tugas semester Mata Kuliah Sejarah Umum.
? Memberikan pengetahuan tentang sejarah Tanjungbatu Kota.
? Memberikan pengetahuan tentang beberapa peninggalan sejarah Tanjungbatu Kota.


BAB II
PEMBAHASAN

1. Letak Geografis Tanjungbatu Kota

Tanjungbatu Kota sebagai sebagian wilayah Kabupaten Karimun yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999. Pada awal terbentuknya wilayah Kabupaten Karimun terdiri dari 3 (tiga) kecamatan yakni Kecamatan Karimun, Kecamatan Moro dan Kecamatan Kundur. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun nomor 16 tahun 2001, maka wilayah Kabupaten Karimun dimekarkan menjadi 8 (delapan) kecamatan, dan akhirnya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun nomor 10 tahun 2004 dimekarkan lagi menjadi 9 (sembilan) kecamatan.(1)

Kecamatan Kundur adalah salah satu kecamatan dari 9 kecamatan yang terdapat di wilayah Kabupaten Karimun Daerah Provinsi Kepulauan Riau yang mempunyai letak dan wilayah yang strategis di tinjau dari pendekatan ekonomis. Luas wilayah Tanjungbatu Kota 1380° yang terdiri dari 596 km2 daratan dan 784 km2 lautan dan letak posisi 103° - 21° bujur sangkar timur dan 38° - 13° bujur utara serta tinggi pusat pemerintahan Kecamatan Kundur dengan permukaan laut adalah 00,33 m2.(2)

Tanjungbatu Kota secara geografis dapat diuraikan sebagai berikut : Tanjungbatu Kota merupakan salah satu Kelurahan dari tiga kelurahan yang berada di Kecamatn Kundur yang mempunyai luas wilayah 9000m2, yang terdiri dari lautan dan daratan. Keluarah Tanjungbatu Kota telah memiliki V Lingkungan, 15 Rukun Warga dan 52 Rukun Tetangga.(3)

2. Tata Pemerintahan Tanjungbatu Kota

Menurut sejarahnya, Tanjungbatu Kota (Kecamatan Kundur) pada zaman kolonial Belanda yang pada masa itu merupakan desa yang tertua adalah desa Alai yang merupakan suatu perkampungan. Pada zaman penjajahan Belanda sistem pemerintahan kecamatan Kundur dipimpin oleh seorang Amir, seteleah menjadi Kecamatan di Tanjungbatu Kota dipimpin oleh seorang Camat secara penyelenggaraan pemerintahan secara berperiode.

Hingga saat ini, Tanjungbatu Kota merupakan ibukota dari Kecamatan Kundur. Dan saat ini dipimpin oleh seorang Camat yaitu Bapak H. Ramli, S.Sos, M.Si yang menggantikan Bapak Drs. Zifridin, M.Si yang sekarang menjabat sebagai Kepala Bagian di Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Kabupaten Karimun.(4)

3. Asal Nama Tanjungbatu

Konon, berdasarkan cerita rakyat yang berkembang, asal mula nama Tanjungbatu adalah karena tumbuhnya sebuah bunga yaitu bunga Tanjung di atas sebuah batu.(5)

4. Tanjungbatu Kota Pada Masa Penjajahan Belanda

Pada abad ke-16, kekuasaan asing mulai masuk ke Indonesia dimulai dari Portugis, Spanyol lalu Belanda. Di sebagian wilayah Indonesia, semua areal perkebunan dikuasai oleh Belanda. Ttapi hal itu tidak terjadi di Tanjungbatu. Pada awal abad ke-19, berdirilah sebuah pabrik yang dipegang oleh seorang yang berkebangsaan Jepang. Bernama YAMAMOTO, dengan diberi nama NAN KOKO GUNGU KAISA. Kebun Yamamoto ini sangat luas, kebun karetnya hingga 6 hektar, kebun pinangnya sebesar Kebun Pinang dan Tanjung Sari (sekarang).(6) Dalam satu bulan karet dan pinang yang di dapat mencapai 80 ton. Oleh karena itu untuk mempermudah angkutan maka di bangunlah sebuah parit yang sekarang bernama Parit Jepon.(7)

Pada waktu itu penduduk pribumi diperbolehkan sekolah, sekolahnya hanya 3 kelas dan berada di sebuah masjid (sekarang Masjid Nurussalam). Kemudian di pindahkan kekawasan pabrik (sekarang Hotel Pelangi dan Prima yang berdempetan), tepatnya di belakangnya (sekarang Kantor Pos). Gurunya waktu itu bernama Bakar, Simon dan Sinaga. Mata uang yang digunakan adalah Dollar Singapura, oleh karena Yamamoto hanya sendiri yang bukan penduduk pri bumi maka keadaan pada waktu itu sangat aman.(8)

5. Tanjungbatu Kota Pada Masa Penjajahan Jepang

Tapi ketentraman tidak berlangsung lama, pada tahun 1941 pangkalan AL Amerika di bom oleh Jepang. Akibatnya Yamamoto kembali ke Jepang dengan alasan ketentaraan dan NAN KOKO GUNGU KAISA ditutup. Pada tanggal 8 Maret 1942 pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Hal ini menjadi awal dari penjajahan Jepang di Indonesia. Kemenangan Jepang ini membuat Yamamoto kembali ke Tanjungbatu dan ia mendirikan pabrik lagi dengan nama baru, NAN YO KABU KUSI KAISA. pada waktu itu tentara Jepang banyak yang datang ke Tanjungbatu, mereka datang dengan menggunakan kapal yang bernama MAYANG BETAWI.(9)

Sewaktu tentara Jepang berada di Tanjungbatu, mereka mendirikan markas (sekarang Kantor Polisi). Para tentara Jepang sangat kejam, mereka memancung dan mencambuk penduduk yang tidak mau tunduk kepada mereka. Mereka juga menutup sekolah, tapi para guru tatap berusaha untuk terus mengajar, akhirnya berdirilah sekolah baru yang diberi nama SEKOLAH RAKYAT (sekarang di belakang Hotel Gembira). Keturunan tionghoa diperbolehkan oleh tentara Jepang untuk mendirikan sekolah, yang di beri nama SEKOLAH VAIVEN (sekarang SD 003 dan 004). Kebengisan tentara Jepang tidak berlangsung lama, karena pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Hingga pada tanggal 17 agustus 1945 kemerdekaan Indonesia di proklamirkan. Kekalahan Jepang membuat Yamamoto kembali ke Jepang, dan pabriknya di teruskan oleh seorang keturunan Tionghoa.(10)

6. Tanjungbatu Pada Masa Agresi Militer Belanda

Pada tanggal 29 September 1945, terjadi pendaratan tentara Sekutu di Indonesia. tak lama dari itu tentara Belanda sudah sampai di Tanjungbatu. Mereka juga mendirikan markas seperti Jepang dengan lokasi yang berbeda dari markas Jepang, yaitu disebuah bukit (sekarang sebuah Klenteng). Dengan dibangunnya markas Belanda di bikit itu, maka sekolah rakyat yang berada di bawah bukit itu di pindahkan ketempat lain (SMEA lama / sekarang di depan Gedung Bank BRI).

Belajar dari pengalaman pahit kekejaman tentara Jepang, kali ini perlawanan rakyat mulai terjadi dengan dikomandai oleh ABDUL MANAF dan ABDUL LATIF.(11) Mereka berjuang mengusir penjajah Belanda dari Tanjungbatu. Tetapi Abdul Manaf gugur ditembak Belanda di Sungai Buluh ( Kelurahan Alai ). Ia lalu dimandikan dan di sholatkan di masjid (Masjid Nurussalam) dan dimakamkan di antara kebun karet (sekarang Pusara Bakti).

Pertempuran antara Belanda dan rakyat terus terjadi, hingga akhirnya pada tanggal 23 Agustus 1949 di Deenhaag, diselenggarakan Konfrensi Meja Bundar (KMB), dan pada tahun 1950 Belanda keluar dari Tanjungbatu. Keluarnya Belanda ini disambut gembira oleh penduduk dan diadakan Upacara Kedaulatan di lapangan (sekarang Balai Pemuda dan Budaya) menyambut kebebasan Tanjungbatu dari penjajah.
Balai Pemuda dan Budaya Tanjungbatu Kota
Tempat Upacara Kedaulatan Masyarakat Tanjungbatu

7. Tanjungbatu Pada Masa Indonesia Merdeka

Berdasarkan surat Keputusan dengan Republik Indonesia , provinsi Sumatera Tengah tanggal 18 Mei 1950 No.9/ Deprt. menggabungkan diri ke dalam Republik Indonesia dan kepulauan Riau diberi status daerah Otonom tingkat II yang dikepalai oleh Bupati sebagai kepala daerah dengan membawahi empat kewedanan sebagai berikut :
a. Kewedanan Tanjungpinang meliputi wilayah kecamatan Bintan Selatan (termasuk kecamatan Bintan Timur, Galang, Tanjungpinang Barat dan Tanjungpinang Timur sekarang)
b. Kewedanan karimun meliputi wilayah kecamatan karimun, Kundur dan Moro
c. Kewedanan Lingga meliputi wilayah kecamatan Lingga, Singkept dan Senayang.
d. Kewedanan Pulau Tujuh meliputi wilayah kecamatan Jemaja, Siantan, Midai, Serasan, Tambelan Bunguran Barat dan Bunguran Timur.

Kemudian berdasarkan Surat Keputusan No.26/K/1965 dengan mempedomani Instruksi gubernur Riau tanggal 10 Februari 1964 No. 524/A/1964 dan Instruksi No.16/V/1964 dan surat Keputusan Gubernur Riau tanggal 9 Agustus 1964 No. UP/247/5/1965 tanggal 15 Noopember 1965 No. UP/256/5/1965 menetapkan terhitung mulai 1 januari 1966 semua daerah Administratif kewedanan dalam kabupaten Kepulauan Riau di hapuskan.(12)

Kemudian berubah lagi, dimana dengan semangat Otonomi daerah yaitu pada tanggal 12 OKTOBER 1999, dimana undang-undang NO 1999 menyebutkan bahwa Kecamatan Karimun bersama dengan kecamatan Kundur dan Moro digabungkan menjadi satu kabupaten yaitu dengan nama KABUPATEN KARIMUN, hingga saat ini 2007.(13)

8. Tanjungbatu Kota Dibawah Naungan Kabupaten Karimun

Tanjungbatu Kota berdasarkan UU Tahun 1999, merupakan bagian dari Kabupaten Karimun yang menjadi ibukota Kecamatan Kundur, yang mepiluti seluruh wilayah Pulau Kundur termasuk Pulau Belat, Pulau Ungar dan Pulau-Pulau Kecil lainnya. Kemudian, setelah dimekarkan kembali menjadi 9 kecamatan, terbagi menjadi Kecamatan Kundur Utara dengan Ibukota Tanjungberlian, Kecamatan Kundur Barat dengan Ibukota Sawang, Kecamatan Kundur dengan Ibukota Tanjungbatu Kota.


BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Tanjungbatu Kota merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun yang memiliki potensi Sumber Daya Alam yang bagus dan sejarah masa lampau yang cukup menarik. Nama Tanjunagbatu Kota diambil dari sejarah tumbuhnya sebuah bunga Tanjung diatas sebuah batu.

Sejarah perjuangan masyarakat Tanjungbatu dibagi menjadi tiga periode yaitu :
? Periode Penjajahan Belanda
? Periode Penjajahan Jepang
? Masa Agresi Belanda

Perjuangan melawan penjajahan dilakukan oleh masyarakat Tanjungbatu dibawah pimpinan Abdul Manaf dan Abdul Latif. Hingga kini Tanjungbatu Kota menjadi Ibukota Kecamatan Kundur, dan memiliki banyak peninggalan sejarah masa lampau yang menarik untuk dikaji.

2. Saran

a) Kepada pemerintah setempat hendaknya membukukan, menulis kembali sejarah lengkap perjuangan masyarakat Tanjungbatu kemudian dipublikasikan sehingga masyarakat Tanjungbatu tidak buta sejarah.
b) Kepada masyarakat Tanjungbatu hendaknya lebih menghargai sejarah perjuangan para pendahulu dalam merebut kemerdekaan.


FOOT NOTE

1. Http://balaimas.blogspot.com
2. Skripsi Zulkarnain, S.Sos. Peranan Komunikasi Interpersonal Orang Tua Dalam Membina Minat Baca al-qur’an Pada Anak DI RW. 01 Kelurahan Tanjungbatu Kota Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 2005. Hal. 33.
3. Ibid.
4. Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Pemuda dan Pelajar Kundur (HIMAP2K) Pekanbaru. Http://himap2k.blogspot.com
5. Mengenai cerita rakyat ini hingga kini masih diperdebatkan. Namun, berdasarkan pengamatan yang Penulis lakukan karena Penulis sendiri berasal dari sana, ada benarnya mengenai cerita ini, karea bunga tersebut hingga kini masih bisa kita jumpai di daerah Pelabuhan Hotel Gembira di pelataran sepanjang Pantai Pelabuhan Tanjungbatu Kota.
6. Areal perkebunan karet dan pinang Yamamoto, sekarang dinamakan dengan Tanjung Sari dan Kebun Pinang, yang terletak di sebelah selatan Tanjungbatu Kota. Wilayah ini sekarang sudah ditempati oleh ramai penduduk, dan disana sudah cukup banyak berdiri areal perumahan dengan tetap menyisakan tanah-tanah perkebunan milik pribadi warga.
7. Parit Jepon adalah salah satu tempat di wilayah Tanjung Sari / Kebun Pinang Tanjungbatu Kota. Konon dahulunya Parit Jepon ini adalh sebuah parit yang cukup luas,karena dapat memuat kapal yang cukup besar untuk mengangkut hasil kebun. Namun, sekarang ini Parit Jepon tinggallah sebuah parit yang berukuran tidak lebih dari 2 meter dan sangat dangkal (paruh badan orang dewasa).
8. Dikutip dari Naxs Kundur Blog (Alumni SMA Negeri 1 Kundur) dapat diakses di http://fs2512.blogspot.com, yang merupakan hasil Wawancara dengan Bapak Husen + 85 Tahun (Mantan Mandor Perkebunan Milik Yamamoto).
9. Ibid

10. Ibid
11. Untuk menghormati dan menghargai Jasa mereka, maka nama mereka diabadikan menjadi nama Jalan Protokol di Tanjungbatu yaitu Jalan A. Manaf (Kota) dan Jalan A. Latif, wilayah KM 2 Tanjungbatu Kota.
12. http://www.bintankab.go.id/index.php
13. http://karimuncity.wordpress.com/sejarah/


DAFTAR PUSTAKA

http://depdagri.go.id/konten.php?nama=Daerah&op=detail_kabupaten&id=85&dt=profil&nama_kab=Kab.Karimun
http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Kabupaten_Karimun
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kategori:Kota_Tanjung_Balai,_Karimun&action=edit&redlink=1
http://karimuncity.wordpress.com/sejarah/
http://www.bintankab.go.id/index.php
Media Komunitas Masyarakat Kepulauan Riau (http://segantang.com)
Naxs Kundur Blog (http://fs2512.blogspot.com)
Skripsi Zulkarnain, S.Sos. Peranan Komunikasi Interpersonal Orang Tua Dalam Membina Minat Baca al-qur’an Pada Anak DI RW. 01 Kelurahan Tanjungbatu Kota Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 2005
UU Nomor 53 Tahun 1999 Tentang Pemekaran Kabupaten Karimun
Weblog HIMAP2K Pekanbaru (http://himap2k.blogspot.com)
Website Pemerintah Kabupaten Karimun (http://kab-karimun.go.id)

Hotel Taman Gembira

Hotel Taman Gembira